Minggu, 03 Juli 2016

Jenis-jenis Bukber

Buka bersama atau lebih sering kita sebut sebagai bukber merupakan salah satu fenomena yang muncul ketika bulan puasa. Momen buka puasa  bersama memang lebih menyenangkan dirayakan dan menjadikan sebuah tradisi baru di republik ini.
 
Bukber bisa dilakukan dengan siapa saja dan di mana saja. Bisa di rumah  di tempat makan seperti warung, restoran, lesehan. Bisa dilakukan bersama keluarga, tetangga sebelah, teman senasib di kosan, teman sekantor,teman masa sekolah ataupun teman  alumni, pasangan hidup atau yang baru jadian #ciee  dan tidak menutup kemungkinan juga bisa sama mantan #eh. Ya, setidaknya lebih dari satu orang bisa dikatakan bukber, kan?

Fenomena Bukber sendiri secara tidak sengaja dapat memakmurkan pihak tempat makan. Berdasarkan pengamatan pribadi. Pada saat hari hari biasa sebuah warung makan biasanya menerima pengunjung yang sedang saja. 
Namun saat ramadhan dan berlangsungnya bukber pengunjung bisa membeludak baik pengunjung dari dalam maupun luar kota, sampai-sampai kebagian tempat parkir pun tidak.

Inilah salah satu berkah yang dijanjikan oleh allah. Dan berkah tersebut tidak bisa di duga duga. Padahal logikanya saat bulan puasa warung warung hanya buka setengah hari. Karena di pagi sampai sore warung makan harus tutup untuk menghormati orang yang berpuasa. Namun allah menggantikan semua rezzeki umatnya pada waktu yang berbeda mengembalikan berkali kali lipat tentunya.
Ada berbagai cara dalam menghadapi bukber. Ada yang direncanakan sampai membuat susunan acara  ada juga yang serba dadakan yang penting intinya makan bareng. Berikut adalah tipe-tipe bukber yang nyata ada.


Rencana BUKBER

Ga mau kehilangan momen, kehabisan tempat dan acaranya hanya sia-sia. Golongan bukber ini akan merencanakan semuanya  jauh-jauh hari. Bahkan sebelum bulan puasa tiba. Dari booking tempat makan, makanan yang disajikan sampai acara yang kelak akan diadakan. Bagi golongan ini , rencana adalah modal keberhasilan bukber yang sempurna.

Wacana Saja

Tipe wacana biasanya hanya ngomongin rencana bukber mulu tapi ga kejadian juga bisanya dikarenakan kurang sependapat dalam menentukan acara maupun pada sibuk semua orang orang yang mau diajak
Contohwacana bukber  mainstreamnya
 
A: Bukber yuk?
B: Ayo..setuju..
C: harus dong..
D: Asiiikkkk ketemu juga ..
E: Iya, udah lama ya..
F: Di mana nih?
.....
.....
(kemudian lebaran)
Sama-sama menyukai rencana, tapi sayang berakhir wacana. Puasa sudah usai, namun bukber masih saja jadi pembicaraan yang misteri. Menyisakan chat-chat yang hanya ramai diawalnya, dan kemudian sunyi senyap seperti tak berpenghuni. Sampai ketemu Puasa berikutnya. #gituajaterus.


Bukber Dadakan

Biasanya dikarenakan ada traumatik sering bikin rencana bukber yang komplit namun gagal. Jadi mending bikin dadakan aja.. yang penting Bukber..wezzz..urusan yang dateng sama lokasi kurang sesuai nomor 2 seng penting kumpul...

Bukber Paket Hemat

Biasanya nih sering dilakuin sama bocah bocah yang suka gratisan. Yang penting ngumpul. Daripada bukber ke warung makan .bocah bocah lebih memilih masjid yang nyediain makanan untuk berbuka. Selain tempatnya yang lebih berkah. Sambil menunggu waktu berbuka bisanya dilakukan tadarus bersama. Biar lebih berfaedah waktunya..kalau ane sendiri paling suka tipe yang ini walaupun udah jadi anak kuliahan ane tetep sering ke masjid buat bukber. Bukannya gimana di masjid lebih adem hawanya trus bisa ngaji, ndengerin ceramah..dari pada di warung biasanya kita ngobrol ngalur ngidul ga tahu jalan kiamatnya..wwkwk.

Bukber H-Lebaran

Biasanya dilakukan saat teman teman atau kerabat belum memiliki waktu luang karena urusan masing masing. Dan baru bisa free pas menjelang hari lebaran. Atau juga mungkin teman teman atau kerabat dari jauh sehingga menuggu pas waktu dia pulang kampung menjelang lebaran baru ngadain buknber.


Sisi baiknya, bukber adalah cara asyik bersilaturahmi saat bulan puasa. Kangen dapet, kenyang iya

Namun ada sisi yang harus diperaiki dari fenomena ini. Karena sekarang zaman digital terkadang momen bukber dilaksanakan hanya sebagai esensi eksistensi diri. Dengan cara memfoto dan memfosting kegiatan berbuka di media sosial hingga lupa berdoa. 

Bukber juga tidak harus diadakan dengan makan makanan yang terlalu mewah hingga mengeluarkan uang sebegitu banyaknya.. karena islam mengajarkan kita untuk tidak berlebihan.
Dan masih banyak saudara2 kita yang bahkan untuk makan buka puasa saja juga susah. Alangkah eloknya apabila kita juga bisa ngadain acara bukber bersama orang orang yang membutuhkan.

Dan yang terpenting juga kalau udah adzan segera berbuka, sebelum makan juga membaca bismillah bukan berfoto riah. Dan selama makan juga khidmat, sesudah makan baca hamdallah.
Habis itu segeralah untuk sholat maghrib berjamaah. Sesudah sholat maghrib berjamaah. Berbicang bincang lah dengan kawan kalian hingga lelah. Tapi jangan lupa kalau udah tarawai segera bubar yah...



sumber : kompasiana
Edite by ME

0 komentar:

Posting Komentar