Buka bersama atau lebih sering kita sebut sebagai bukber merupakan
salah satu fenomena yang muncul ketika bulan puasa. Momen buka puasa bersama memang lebih menyenangkan dirayakan
dan menjadikan sebuah tradisi baru di republik ini.
Bukber
bisa dilakukan dengan siapa saja dan di mana saja. Bisa di rumah di
tempat makan seperti warung, restoran, lesehan. Bisa dilakukan bersama
keluarga,
tetangga sebelah, teman senasib di kosan, teman sekantor,teman masa
sekolah ataupun teman
alumni, pasangan hidup atau yang baru jadian #ciee dan tidak
menutup kemungkinan juga bisa sama mantan #eh. Ya, setidaknya lebih dari satu
orang bisa dikatakan bukber, kan?
Fenomena Bukber sendiri secara tidak sengaja dapat memakmurkan pihak tempat
makan. Berdasarkan pengamatan pribadi. Pada saat hari hari biasa sebuah warung
makan biasanya menerima pengunjung yang sedang saja.
Namun saat ramadhan dan
berlangsungnya bukber pengunjung bisa membeludak baik pengunjung dari dalam
maupun luar kota, sampai-sampai kebagian tempat parkir pun tidak.
Inilah salah
satu berkah yang dijanjikan oleh allah. Dan berkah tersebut tidak bisa di duga
duga. Padahal logikanya saat bulan puasa warung warung hanya buka setengah
hari. Karena di pagi sampai sore warung makan harus tutup untuk menghormati
orang yang berpuasa. Namun allah menggantikan semua rezzeki umatnya pada waktu
yang berbeda mengembalikan berkali kali lipat tentunya.
Ada berbagai cara dalam menghadapi bukber. Ada yang direncanakan
sampai membuat susunan acara ada juga yang serba dadakan yang penting intinya
makan bareng. Berikut adalah tipe-tipe bukber yang nyata ada.
Rencana BUKBER
Ga mau kehilangan momen, kehabisan tempat dan acaranya hanya sia-sia. Golongan
bukber ini akan merencanakan semuanya jauh-jauh hari. Bahkan sebelum
bulan puasa tiba. Dari booking tempat makan, makanan yang
disajikan sampai acara yang kelak akan diadakan. Bagi golongan ini , rencana
adalah modal keberhasilan bukber yang sempurna.
Wacana Saja
Tipe wacana biasanya hanya ngomongin rencana bukber mulu tapi ga
kejadian juga bisanya dikarenakan kurang sependapat dalam menentukan acara
maupun pada sibuk semua orang orang yang mau diajak
Contohwacana bukber mainstreamnya
A: Bukber yuk?
B: Ayo..setuju..
C: harus dong..
D: Asiiikkkk ketemu juga ..
E: Iya, udah lama ya..
F: Di mana nih?
.....
.....
(kemudian lebaran)
Sama-sama menyukai rencana, tapi sayang berakhir wacana. Puasa sudah usai,
namun bukber masih saja jadi pembicaraan yang misteri. Menyisakan chat-chat yang
hanya ramai diawalnya, dan kemudian sunyi senyap seperti tak berpenghuni.
Sampai ketemu Puasa berikutnya. #gituajaterus.
Bukber Dadakan
Biasanya dikarenakan ada traumatik sering bikin rencana bukber yang komplit
namun gagal. Jadi mending bikin dadakan aja.. yang penting
Bukber..wezzz..urusan yang dateng sama lokasi kurang sesuai nomor 2 seng penting
kumpul...
Bukber Paket Hemat
Biasanya nih sering dilakuin sama bocah bocah yang suka gratisan. Yang penting
ngumpul. Daripada bukber ke warung makan .bocah bocah lebih memilih masjid yang
nyediain makanan untuk berbuka. Selain tempatnya yang lebih berkah. Sambil menunggu
waktu berbuka bisanya dilakukan tadarus bersama. Biar lebih berfaedah
waktunya..kalau ane sendiri paling suka tipe yang ini walaupun udah jadi anak
kuliahan ane tetep sering ke masjid buat bukber. Bukannya gimana di masjid
lebih adem hawanya trus bisa ngaji, ndengerin ceramah..dari pada di warung
biasanya kita ngobrol ngalur ngidul ga tahu jalan kiamatnya..wwkwk.
“
Bukber H-Lebaran
Biasanya dilakukan saat teman teman atau kerabat belum memiliki waktu luang
karena urusan masing masing. Dan baru bisa free pas menjelang hari lebaran. Atau
juga mungkin teman teman atau kerabat dari jauh sehingga menuggu pas waktu dia
pulang kampung menjelang lebaran baru ngadain buknber.
Sisi baiknya, bukber adalah cara asyik bersilaturahmi saat bulan puasa. Kangen
dapet, kenyang iya.
Namun ada sisi yang harus diperaiki dari fenomena ini. Karena sekarang zaman
digital terkadang momen bukber dilaksanakan hanya sebagai esensi eksistensi
diri. Dengan cara memfoto dan memfosting kegiatan berbuka di media sosial
hingga lupa berdoa.
Bukber juga tidak harus diadakan dengan makan makanan yang terlalu mewah
hingga mengeluarkan uang sebegitu banyaknya.. karena islam mengajarkan kita
untuk tidak berlebihan.
Dan masih banyak saudara2 kita yang bahkan untuk makan buka puasa saja juga
susah. Alangkah eloknya apabila kita juga bisa ngadain acara bukber bersama
orang orang yang membutuhkan.
Dan yang terpenting juga kalau udah adzan segera berbuka, sebelum makan juga
membaca bismillah bukan berfoto riah. Dan selama makan juga khidmat, sesudah makan
baca hamdallah.
Habis itu segeralah untuk sholat maghrib berjamaah. Sesudah sholat maghrib
berjamaah. Berbicang bincang lah dengan kawan kalian hingga lelah. Tapi jangan
lupa kalau udah tarawai segera bubar yah...
sumber : kompasiana
Edite by ME
0 komentar:
Posting Komentar