Minggu, 13 Maret 2016

Jangan tertipu dengan penampilan

   Pak Jhon(nama samaran) terkejut melihat print out buku tabungannya di sebuah bank swasta. Saldonya tinggal beberapa juta rupiah saja. padahal beberapa tahun lalu ketika bisnis tanaman yang digelutinya memasuki masa kemasan, tak kurang dari ratusan juta rupiah selalu menjadi saldo rata-rata  tabungannya. Tetapi sebenarnya yang membuat hatinya sangat sedih bukan perkara saldo tabungannya yang makin mengempis. Namun keadaan finansial keluarga putri tunggalnya. Ani, yang selau merepotkannya sehingga membuat Pak Jhon tidak sanggup untuk menolak.
Jangan menilai keseluruhan seseorang dari penampilannya
Bapak Jhon, bukan nama asli, tertegun melihat hasil

   Bayangkan saja, setelah Ani menikah dengan Reza, Pak Jhon merasa memiliki anggota keluarga tambahan karena setelah menikah, Ani dan Reza meminta Pak Jhon untuk membayari sewa rumah di kawasan yang sama dengan rumah Pak Jhon yang tergolong cukup elite. Tentu saja biaya sewa rumah di kawasan tersebut tinggi dan ketika memasuki masa perpanjangan sewa, lagi - lagi Pak Jhon lah yang harus mebayari dengan dalil Reza sedang merintis bisnis aksesoris mobil sehingga uang yang ada digunakan sebagai modal untuk membuka bisnis aksesoris mobil.

   Untuk Operasional rumah tangga sehari-hari, Ani tidak sungkan untuk meminta kepada ayahnya Pak Jhon, mulai dari membeli susu utuk bayi mereka, membeli popok untuk bayi mereka, biaya kunjungan ke dokter, sampai dengan uang rokok untuk Reza. Padahal di awal npernikahan dulu Pak Jhon merasa mendapatkan berkah karena akhirnya anaknya Ani bertemu dengan pasangan hidupnya yang merupakan seorang putra dari pengusaha devolper properti. Dengan penampilan necis dan mobil yang mentereng Reza datang untuk melamar Ani. Demikian juga orang tua Reza, seakan-akan konglomerta kelas kakap yang dari obrolannya bisa diketahui mempunya banyak bisnis yang menjanjikan. Namun, keganjalan demi keganjalan mulai terjadi.

   Awalnya saat persiapan pesta pernikahan Reza dan Ani ngotot untuk merayakan pesta pernikahan secara mewah dan gemerlap didukung juga oleh orang tua Reza. Pak Jhon pun akhirnya menyetujui walaupun sangat keberatan namun demi kebahagiaan dari putri nya Ani dan nama baik calon besan maka diikutinya permintaan tersebut. Namun apa yang terjadi, tiga hari sebelum hari H. Ani menelpon pak Jhon yang memintanya untuk melunasi  biaya pernikahan yang jumlannya ratusan juta rupiah tersebut.

   Sambil menagis tersedu-sedu Ani mengatakan Reza sedang diopname di rumah sakit dikarenakan menabrak pembatas jalan di tol. Biaya pernikahan yang katanya sudah dipersiapkan oleh wahyu digunakan untuk melunasi tagihan rumah sakit. Akhirnya mau tidak mau Pak Jhon pun melunasi tagihan biaya pernikahan yang akan diselenggarakan hanya dalam hitungan hari, sambil berdoa semoga calon menantunya baik baik saja.

   Terjawab doa Pak Jhon menantunya hanya mengalami luka ringan dan bisa melangsungkan pernikahan dengan baik. Namun uang ratusan juta juga habis dalam waktu beberapa jam saja.. dan uang ratusan juta tidak kunjung dikembalikan oleh Reza.

   Sembilan bulan kemudian lahirlah putra mereka SoyJoy. Pada saat opname di rumah sakit. Ani sudah diwanti-wanti untuk mengambil kelas perawatan yang standar saja oleh Pak jhon, namun Reza menengahi dan mengatakan bahwa selisih kelas standar dan kelas eksklusif tidak begitu jauh.. Dalam hati Pak Jhon berpikir Reza pasti sudah menganggarkan biaya kelahiran anaknnya ini, karena selama proses kehamilan sembilan bulan pasti sudah mengetahui akan ada proses kelahiran kan., Jadi Pak Jhon tidak ambil pusing untuk mengikuti keputusan Ani.

   Namun lagi-lagi keanehan terjadi saat hari kepulangan Ani dari rumah sakit, Reza yang ditunggu-tunggu tidak muncul untuk menjemput, alat komunikasinya pun mendadak tidak bisa dihubungi. kedua orang tuanya pun sibuk entah melakukanb apa sehingga tidak menjemput, tinggal Pak Jhon yang kembali kelimpungan  melunasi tagihan biaya kelahiran cucunya. Hal tersebut sontak membuah hati Pak Jhon miris. dan Pak Jhon menyadari ternyata penampilan seseoranag tidak bisa menjadi standar kesuksesan, dan kekayaan seseorang. Walaupun tinggal di perumahan elit, Pak Jhon jarang memperhatikan penampilannya. Ia hidup sederhana yang penting nyaman baginya. Pak Jhon merasa beruntung kali ini lokasi perumahnnya berkembang menjadi lokasi perumahan elite, sehingga harga rumahnya naik berkali-kali lipat dari harga awal ketika ia pertama kali membeli rumah tersebut.

  Pak Jhon adalah orang yang disiplin dalam hal keuangan. ia selalu membuat anggaran dan menjalankannya dan selalu menyisihkan pendapatannya untuk bekal di saat ia tua nanti. maklum ia hanya tinggal berdua dengan putrinya saja. istrinya meningga saat putrinya Ani masih berusia 5 tahun. hal tersebutlah yang membuat pak Jhon sangat memanjakan putrinya, karea ia sedih melihat Ani tumbuh tanpa kasih sayang dari seorang ibu. Namun sekarang selah hal indah yang ia rencanakan di hari tua musnah sudah. Tabungannya hampir ludes untuk biaya rumah tangga Ani dan Reza. Pada akhirnya Pak Jhon berencana untuk menjual rumahnya dan kembali ke kampung halam untuk membuka lembaran baru tanpa rengekan Ani putrinya yang terus terusan meminta uang kepadanya.



(sumber: Make your own plan Perencanaan keuangan ga pake Ribet)
(sudah di edit biar tidak sama persis dengan sumber aslinya

0 komentar:

Posting Komentar